Cara Menanam Kangkung Darat Organik

Hasil gambar untuk kangkung organik

Adapun langkah-langkah untuk menanam kangkung darat secara organik diarea pekarangan adalah sebagai berikut :

  1. Siapkan lahan terlebih dahulu dengan mencangkul dan menggemburkan lahan karena benih tidak dapat tumbuh dengan baik ditanah yang kering. Buatlah tegalan atau gundukan tanah pada pekarang yang akan ditanami tersebut kemudian sebarkan pupuk kandang atau pupuk kompos diatasnya. Biarkan selama semalam.
  2. Setelah tanah siap maka benih kangkung bisa disebarkan secara merata diatas gundukan tanah atau tegalan tersebut kemudian tutupi benih tersebut dengan tanah dan benih terkubur didalamnya. Benih yang telah tersebar diatas tanah tersebut sebaiknya ditutup dengan menggunakan plastik dengan panjang sesuai area gundukan tanah selama semalam dan dengan jarak sekitar 30 cm dari permukaan tanah.
  3. Sirami tanah tersebut dua hari sekali. Kunci untuk mendapatkan hasil yang maksimal saat menanam kangkung darat adalah jangan sampai Anda lupa untuk menyiramnya setiap hari.
  4. Bibit kangkung yang telah disebar biasanya akan tumbuh setelah hari kelima dan jika kangkung sudah tumbuh membesar lepaskan tutup platik yang digunakan untuk menutupnya selama penyemaian. Kangkung darat tidak memerlukan banyak perawatan, hanya sesekali berilah tambahan pupuk organik sekali dalam seminggu dan jangan lupa untuk menyiraminya.
  5. Kangkung akan siap dipanen setelah 25 hingga 30 hari sejak benih disebar dan jika tidak ingin sekali panen, potong bagian atasnya saja dan biarkan tanaman tumbuh kembali.

Kelebihan dan Kelemahan Sayur Organik

Gambar terkait
Kelebihan Sayur Organik
  • Sayur organik adalah sayuran yang bebas akan pestisida, jadi bisa dipastikan bahwa sayuran ini sangat sehat untuk dikonsumsi tanpa harus khawatir menelan residu pestisida yang biasa terdapat pada sayuran biasa.
  • Sayur organik dipercaya memiliki kandungan gizi yang lebih banyak bila dibandingkan dengan sayuran biasa. Penelitian beberapa ahli menunjukkan bahwa kandungan nutrisi seperti vitamin, kalium, kalsium, zat besi, dan magnesium ternyata lebih tinggi 10% daripada produk sayuran biasa (menggunakan pestisida). Pada sayuran biasa, pemakaian pestisida akan membunuh mikroba-mikroba di dalam tanah yang berguna bagi tanaman sayur. Karena itu, pada budidaya sayur organik, tanahnya relatif lebih subur karena tidak tersentuh pestisida.
  • Anda tidak perlu repot-repot mencuci sayur organik dengan cara yang susah. Pada sayuran biasa yang mengandung sisa pestisida, Anda diharuskan mencuci sayur tersebut dengan air matang agar pestisida bisa luruh dan berkurang. Sayur organik yang tidak mengandung pestisida, tetap harus dicuci tapi hanya dengan tujuan menghilangkan kotoran, jadi bisa dicuci dengan air biasa.
Kelemahan Sayur Organik
  • Dari segi kesehatan, sayur organik tidak memiliki kelemahan sedikitpun. Sebaliknya, sayur ini malah menguntungkan bagi tubuh. Tapi, saat ini sayur organik masih agak susah didapat, karena itu harganya cukup mahal dan tak banyak orang yang hobi membeli sayur organik.
  • Dari segi budidaya, sayur organik tergolong sayuran yang “merepotkan” untuk dipelihara. Hal ini dikarenakan pemeliharaan sayur organik harus mendapat perhatian ekstra. Mulai dari bibitnya yang harus bagus, kualitas tanah yang baik, sampai perlindungan terhadap hama-hama pengganggu.
Permasalahan lain adalah pupuk organik yang menjadi syarat mutlak dari sayur organik. Di sisi lain, pupuk organik ini memiliki unsur hara (zat yang dibutuhkan tanaman) lebih rendah daripada pupuk anorganik. Jadi pemakaian pupuk organik pada sayur organik pun harus lebih banyak dan cukup boros.
Itulah beberapa kelebihan dan kelemahan sayur organik yang sudah terbukti lebih menyehatkan

Perbedaan Sayur Organik dan Non Organik

Istimewa

Perbedaan sayuran organik dan non organik dapat ditinjau dari beberapa faktor, diantaranya:

Proses Persiapan dan Pemilihan Bibit

Bibit atau benih pada teknik budidaya sayuran organik bersumber dari tanaman alami, akan tetapi pada teknik budidaya sayuran non organik bibitnya bersumber dari hasil persilangan genetik atau rekayasa.

Proses Pengolahan Tanah

Pada budidaya sayuran non organik kebanyakan memakai mesin traktor hingga tanah menjadi padat dan akibatnya organisme tanah mati. Sedangkan pada teknik budidaya organik,  tanah diolah sedikit sekali hingga organime tanah masih tetap bisa hidup dan mengurangi risiko kerusakan tanah.

Proses Persemaian

Teknik budidaya organik dilakukan dengan cara alami tidak dengan memakai pestisida, sedangkan budidaya non organik dilakukan dengan penggunaan pestisida berbahan kimia.

Proses Penanaman

Pada teknik budidaya organik dari waktu proses penanaman sampai panen memakai pola satu jenis bibit tanpa kombinasi, sedangkan pada teknik budidaya non organik ada berbagai macam jenis tanaman dengan kombinasi tanaman pendampingnya.

Proses Pengairan

Teknik budidaya non organik memakai air bersih dan terbebas dari bahan-bahan kimia, sedang pada teknik budidaya organik memakai air yang telah dicampurkan dengan pestisida dan bahan kimia untuk memelihara tanaman supaya tetap sehat dan mempercepat pertumbuhan.

Proses Pemupukan

Teknik budidaya non organik memakai pupuk kimia dari pabrik, sedang kebanyakan budidaya sayuran organik memakai pupuk kompos dan pupuk kandang yang dibuat petani sendiri.

Proses Pengendalian Hama dan Penyakit

Budidaya non organik memakai pestisida beserta zat kimia yang lainnya, sedang pada budidaya organik memakai pertimbangan alam dan pengendalian secara manual.

Proses Panen Produksi

Hasil panen dari teknik budidaya organik lebih sehat dan bersih untuk bahan konsumsi, sedangkan hasil panen dari teknik budidaya sayuran non organik kurang bagus dan kemungkinan telah terkontaminasi atau tercemar racun dari zat kimia.

Sawi Organik

Cara Menanam Sawi
Proses Menanam Sawi Secara Organik di Kebun atau Pekarang Rumah

Tanaman sawi sebaiknya ditanam saat musim hujan karena tanaman ini membutuhkan air dalam jumlah yang cukup banyak dan tidak tahan terhadap musim kering. Untuk menanam sawi secara organik dipekarangan rumah, ikuti langkah-langkah berikut ini!

1. Sebelum tanah pekarangan atau tanah kebun ditanami, tanah harus dicangkul terlebih dahulu agar gembur. Setalah dicangkul, buatlah bedengan atau gundunkan pada tanah yang akan ditanami kemudian sebarkan pupuk kompos atau pupuk organik lainnya diatas tanah tersebut, tebarkan satu kilogram pupuk untuk setiap meter persegi. Setelah ditebari pupuk, biarkan tanah selama dua hari baru setelah itu tanah dapat dimulai ditanami.
2. Benih sawi yang akan ditanam dapat direndam dalam air hangat selama semalaman sebelum ditanam untuk mempercepat perkecambahan. Siapkan benih tanaman sawi yang akan ditanam kemudian tebarkan satu atau dua buah benih diatas tanah dengan interval 20 cm. setelah benih disebar tutup benih dengan tanah tipis dan sirami dengan air kemudian buatlah naungan dari plastik diatasnya untuk melindungi benih yang baru disemai dari angin dan hujan. Penyebaran benih sebaiknya dilakukan pada sore hari.
3. Setelah tunas atau bibit tanaman tumbuh dan memiliki beberapa buah daun serta akar yang cukup kuat, naungan dapat dibuka agar tanaman mendapatkan cukup matahari. Sirami tanaman setiap pagi dan sore dan tambahkan pupuk organik setiap seminggu sekali.
4. Jika tanaman mengalami penyakit atau serangan hama, gunakan pestisida yang terbuat dari bahan alami agar tanaman tidak terkontaminasi bahan kimia. Tanaman sawi dapat dipanen setelah dua hingga tiga bulan tergantung jenis atau varietas yang ditanam.

Bayam Organik

Cara Menanam Bayam Organik

Cara menanam bayam bisa dipelajari secara mandiri, karena untuk membudidayakan bayam tidak diperlukan teknik yang terlalu sulit. Bayam bisa tumbuh di lingkungan dengan ketinggian sampai 1000 meter dari permukaan laut. Jenis sayuran ini sudah sangat familiar bagi orang Indonesia, sayuran yang kaya akan protein ini sering dijadikan sayur khas masakan Indonesia.

Selain bisa ditanam di lahan yang luas sebagai bisnis, bayam juga bisa ditanam dengan cara hidroponik di sekitar rumah. Dengan begitu Anda akan mempunyai sayuran segar yang siap untuk diolah setiap saat. Untuk membudidayakan tanaman ini, pertama harus tahu jenis-jenis bayam yang akan ditanam. Secara umum bayam terbagi menjadi 2 jenis yakni, tanaman bayam cabut dan bayam berdaun.

Cara menanam bayam organik :
1. Menyiapkan benih bayam
Benih bayam didapatkan dengan cara memperbanyak benih. Benih diambil dari bayam yang sudah berumur 3 bulan. Apabila benih diambil dari tanaman yang masih muda, benih tidak akan bertahan dalam waktu yang lama serta tingkat perkecambahan yang rendah. Benih bayam yang bagus bisa bertahan sampai satu tahun.

Benih bayam yang selesai dipanen sudah bisa langsung ditanam. Untuk menanam bayam pada satu hektar lahan diperlukan sekitar 5 sampai 10 kg benih, hal ini juga sangat bergantung dengan ketrampilan menyebar benih.

2. Mengolah lahan tanam bayam organik
Agar bayam bisa tumbuh dengan baik cara menanam bayam diperlukan lahan yang gembur. Pertama haluskan lahan dengan cara menghaluskan tanah kemudian buatlah bedengan. Lebar bedengan sekitar satu meter dan tingginya 20-30 cm sedangkan untuk panjang bedengan menyesuaikan dengan kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm dan sebaiknya bedengan membujur ke arah timur barat agar bayam bisa mendapatkan pencahayaan yang maksimal.

3. Penebaran benih bayam
Benih bayam mempunyai ukuran sangat kecil, cara menanamnya biasanya dengan cara disebar dengan tangan atau saringan. Usahakan benih bisa menyebar dengan baik. Kepadatan tebar benih bayam adalah 0,5 sampai 1 gram per meter persegi. Agar penyebaran benih bisa merata, sebaiknya campurkan benih dengan tanah atau kompos kemudian baru disebarkan di atas bedengan.

4. Perawatan budidaya tanaman bayam
Dalam menanam bayam perawatan dan pengaturan air merupakan paktor penting penentu keberhasilan panen. Oleh karena itu ketika awal benih ditebar perawatan harus sudah dilakukan dengan optimal. Bila musim kemarau lakukan penyimaran 2 kali sehari dan jaga kelembaban tanah sampai benih berkecambah.

Setelah benih bayam sudah mulai tumbuh tunas, lakukan penyiangan pada tanaman liar atau gulma yang ada disekitar bayam. Gulma akan merebut nutrisi yang seharusnya diserap oleh tanaman bayam. Selain itu penyiangan juga harus dilakukan tindakan pencegahan terhadap hama yang menyerang tanaman bayam seperti kutu daun, ulat daun, tungau, karat putih dan busuk basah. Penanganan yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan tanaman dengan melakukan penyiraman secara teratur.

Bila hama masih belum bisa diatasi bisa menggunakan pestisida hayati dengan cara menanam tanaman sehat, mencegah timbulnya jamur dan mempertinggi kekebalan tanaman terhadap hama.

Bila bayam telah berusia 2 minggu setelah ditanam daun akan mulai terlihat menguning, maka berikan pemupukan tambahan. Pupuk tambahan bisa menggunakan kotoran ayam atau kompos yang sudah matang. Gunakan pupuk seoptimal mungkin agar budidaya bayam tetap ekonomis.

5. Panen dan pasca panen bayam
Budidaya bayam sudah mulai bisa dipanen ketika berusia 20 hari sejak masa tanam atau tinggi tanaman sekitar 20 cm. Biasanya untuk 1 hektar lahan bisa menghasilkan sekitar 20 ton bayam cabut. Sedangkan untuk jenis bayam potong biasanya dipanen pada umur 1-1,5 bulan dengan interval pemanenan seminggu sekali.

Setelah dipanen, sortir dan cuci bayam sampai bersih kemudian sebelum dikirim, bayam diikat dengan bilah bambu. Setiap 50 ikatan digabung menjadi 1 gabungan. Simpan hasil panen budidaya bayam ditempat teduh karena bayam termasuk tanaman yang cepat layu.